APA YANG ADA DIBENAK KALIAN TENTANG MAKANAN “SEGO GANDUL” KHAS PATI ???
APA
YANG ADA DIBENAK KALIAN TENTANG MAKANAN “SEGO GANDUL” KHAS PATI ???
Sego
Gandul Khas Pati - Assalamualikum. Hallo para sobaters, gimana kabarnya ???
pasti baik-baik saja kan... Akhirnya bertemu lagi dengan saya Rizqi Mager. setelah
kemarin saya membahas tentang cara membuat bakso bandeng khas juwana, kali ini
saya akan memberitahukan kepada para sobaters tentang makanan khas Pati lainnya
yaitu “Nasi Gandul”. Apa yang ada di benak kalian setelah mendengar kata “Nasi
Gandul”, pasti pada penasaran kan tentang makanan khas Pati tersebut ???
hehehe.... Nah langsung saja ya, simak baik-baik deskripsi tentang nasi gandul
ini.
Nasi
gandul adalah menu khas kuliner dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Mengapa
disebut nasi gandul ? Ada cerita tersendiri dari para penerus atau pedagang
nasi gandul di Pati. Kalau sedang berkunjung atau melintasi Kabupaten Pati, tak
ada salahnya untuk singgah sejenak berwisata kuliner khas di wilayah itu. Salah
satunya adalah nasi gandul. Nasi gandul ini resepnya dipercaya telah ada sejak
jaman dahulu. Di Pati ada banyak penjual atau warung yang menyediakan menu nasi
gandul. Namun yang dipercaya tempat yang paling asli nasi gandul itu berada di
Desa Gajahmati Kecamatan Kota Pati. Warga Pati percaya, resep pertama nasi
gandul itu muncul dari sini, di Desa Gajahmati. Makanya, mayoritas warung nasi
gandul pasti membubuhkan nama Desa Gajahmati, karena memang yang asli ya disini.
Salah satu pemilik warung nasi gandul yang
cukup populer di kota Pati salah satunya adalah warung milik Pak Meled, warung ini
terletak di jalan Panunggulan, Desa Gajahmati, Kecamatan Kota Pati. Setiap harinya
warung Pak Meled selalu ramai pengunjung.
Nasi
gandul merupakan makanan berkuah yang warnanya merah kecoklatan yang disajikan
dengan alas daun pisang diatas piring. Saat disajikan, pembeli akan diminta
untuk memilih daging jenis apa yang akan digunakan untuk pelengkap. Mulai dari
jeroan sapi, daging hingga lidah sapi menjadi menu pelengkapnya. Sekilas, rasa
dari nasi gandul semacam perpaduan antara soto, rawon,dan gulai, namun dengan
cita rasa yang lebih kuat dan khas. "Resepnya ya, semua bumbu dapur apapun
itu masuk semua, kecuali kunir (kunyit). Kalau pembagian takarannya ya saya gak
bisa jelaskan, karena pakai ilmu kira-kira. Ini kan masakan sudah turun
temurun," tutur Pak Meled. Kata gandul, merupakan bahasa jawa yang jika
diartikan bermakna menggantung. Istilah itulah yang menjadi ciri khas para
penjual nasi gandul waktu itu masih menggunakan pikulan untuk berjualan meski
sudah memiliki warung tetap."Ya ciri khasnya ini, ada pikulan, nasinya
tetap digandul pakai dunak ini. kalau gak digandul ya bukan nasi gandul,"
kata Pak Meled.
Nasi
gandul juga memiliki sederet keunikan lainnya, selain cita rasanya yang unik.
Lauk tempe yang disajikan untuk pendamping nasi gandul memiliki ciri yang
berbeda dengan penyajian tempe lainnya. Saat digigit, tempe dan nasi gandul ini
bertekstur lebih keras jika dibanding tempe pada umumnya. Namun, saat dikunyah
menjadi pecah dan mudah untuk dicerna. Disamping itu, penyajian nasi gandul
selalu menggunakan selembar daun pisang. Fungsinya untuk menetralisir panas
dari masakan agar lebih nikmat saat disajikan. "Cara goreng tempe kita
berbeda, makanya pas matang dia keras, tapi pas dikunyah enak dimulut. Kalau
soal daun pisang itu biar panasnya pas, kuah yang diambil dari kuali pasti
panas, nah fungsinya biar nasi ini gak terlalu panas juga biar gak cepat
dingin," tuturnya.
Kalau
para sobaters tengah berliburan di
kawasan Pantura, khusunya di wilayah Pati, jangan lewatkan untuk menikmati “Nasi
Gandul” khas kota kelahiran saya ya, dijamin bikin ketagihan..... Sekian dulu,
semoga bermanfaat bagi sobaters semua. Terimakasih, bye...bye........



Komentar
Posting Komentar