Sate Bandeng, Olahan Ikan Bandeng Yang Gurih nan Menggoda

Sate bandeng merupakan makanan khas Banten dan banyak ditemui disekitaran daerah Serang. Sate bandeng dibuat dari olahan ikan bandeng (Chanos Chanos). Ikan ini memiliki duri yang banyak sehingga banyak orang yang enggan untuk memakan ikan tersebut. 

Konon ceritanya pada abad ke 16, juru masak Kerajaan Banten kebingungan saat ingin menyuguhkan hidangan Ikan Bandeng sehingga dirinya memutar otak untuk meminimalisir duri yang tertanam pada daging Ikan Bandeng. Akhirnya juru masak pun menemukan caranya dengan memukul Ikan Bandeng hingga dagingnya hancur dan terpisah dari kulitnya, kemudian daging yang telah hancur itu dikeluarkan dengan mencabut tulang dari bagian bawah kepala sehingga duri-duri halus yang berada pada ikan bandeng terbuang. Namun, Sate bandeng yang telah ada sejak abad ke-16 kini mengalami perubahan resep. Perubahan resep itu seiring dengan selera citarasa masa kini. Resep asli dari juru masak Kesultanan Banten hanya menggunakan garam, bawang merah, gula merah, dan santan saja. Saat ini, ada penambahan ketumbar dan cabai, bahkan beberapa menggunakan penyedap rasa. 

Membuat Sate Bandeng gampang-gampang susah, bagi orang awam dan tidak terbiasa akan kesulitan ketika harus menghancurkan daging bandeng dan mengeluarkan tulang belakangnya tanpa merusak kulit bandeng itu sendiri.

Sate bandeng merupakan makanan yang tidak tahan lama. Olahan sate bandeng biasanya hanya memiliki daya tahan hanya satu hari, Sedangkan jika disimpan di lemari pendingin bisa bertahan hingga tiga hari lamanya. 

Sesekali jika berwisata ke daerah Banten, jangan lupa untuk membeli sate bandeng sebagai oleh-oleh yang banyak dijual di tapal batas antara kota Serang dan Tangerang. Harga per tusuk sate bandeng sekitar Rp20.000,- sampai Rp25.000,-. Harga tersebut tidak akan terbilang mahal jika dibandingnkan dengan rumitnya pembuatan sate bandeng dengan cita rasa yang gurih tersebut. Saat ini sate bandeng juga dapat dibeli melalui online.

fin.