Kuliner Berkuah Khas Pati Yang Pedas Gurih Segerr. Berani Coba, Hati-Hati Baper Loh !!!!!!!
Harus diakui Nasi
Gandul sudah jadi ciri khas Pati sejak lama. Bahkan popularitas Nasi Gandul melebihi
daerah asalnya. Fakta ini terbukti dari eksis-nya penjual nasi gandul di
berbagai kota lain. Seperti Yogyakarta, Jakarta, Solo dan Semarang. Eitss tapi
jangan salah, tahukah kalian kalau
kuliner khas Pati itu tidak hanya nasi gandul saja yang wajib dicoba?
Kabupaten Pati itu
surganya kuliner Loh.!!!
Banyak makanan khas Pati yang mungkin saja belum kalian kenal bahkan belum pernah mencobanya? Berikut kuliner khas Pati, yang berkuah, rata-rata bercitarasa pedas dan bumbu rempah yang kuat.
1. PETIS
RUNTING
Petis Runting, makanan
khas dari Desa Runting berbahan daging kambing. Sensasinya mirip dengan gulai.
Namun bedanya Petis Runting lebih kental dan kuahnya gelap. Kuah Petis bisa
kental karena dicampur dengan tepung beras. Petis biasa
dimakan dengan sate, kikil, lidah atau jeroan lainnya.
2. SEGO TEWEL
Dia adalah Sego Tewel. Sego Tewel dimakan di atas daun jati dengan gorengan sebagai lauk pelengkapnya. Warung Sego Tewel yang khas berada di Desa Ngerang, Tambakromo. Ada beberapa warung Sego Tewel di desa tersebut. Namun yang paling ramai adalah Warung Ijo milik Bu Siti. Di Warung Ijo Sego Tewel ini, kalian akan menikmati suasana makan yang unik, langsung di dekat dapur tempat penjualnya memasak. Ini jadi sebuah sensasi tersendiri. Warung Ijo Sego Tewel Bu Siti ini buka mulai sore sampai malam. Seporsi Sego Tewel harganya cuma Rp 5.000 saja.
Disebut dengan Soto Kemiri karena kebanyakan penjualnya berasal dari Desa Kemiri, Kecamatan Pati. Harganya cukup terjangkau, serta rasanya bisa dibilang jauh lebih nikmat dibanding soto ayam pada umumnya. Kaldu dan bumbu Soto Kemiri lebih terasa. Uniknya, Soto Kemiri menggunakan porsi mangkok kecil. Begitu juga dengan lauk ayamnya yang berukuran kecil dibumbu kuning.
Gokil, satu kata yang pas untuk makanan khas Pati yang satu ini. Mangut Ndas Manyung atau Mangut Kepala Manyung. Satu porsinya bisa buat makan hingga empat orang. Pedasnya cabe plus merica yang kuat jadi ciri khas kuliner khas dari Kecamatan Juwana ini. Harga seporsi Mangut Kepala Manyung ini memang terbilang cukup mahal. Sekitar Rp 30.000 sampai Rp 40.000 tergantung ukuran kepala ikan manyung.
Ada satu lagi makanan khas Pati yyang kudu dan musti dicoba. Tapi penjual makanan ini baru buka pada sore sampai malam hari. Ini adalah Empek-empek milik Pati, jadi nggak hanya Palembang yang punya pempek. Bedanya adalah Empek-empek Ala Pati bahan-bahannya dari bermacam gorengan. Seperti bakwan, tempe, cakwe, lumpia dan lain-lain. Sementara Pempek Palembang bahan utamanya dari ikan. Salah satu yang bikin kangen adalah kuahnya yang ada bumbu kacang, potongan cabe, dan acar.
Dia adalah Sego Tewel. Sego Tewel dimakan di atas daun jati dengan gorengan sebagai lauk pelengkapnya. Warung Sego Tewel yang khas berada di Desa Ngerang, Tambakromo. Ada beberapa warung Sego Tewel di desa tersebut. Namun yang paling ramai adalah Warung Ijo milik Bu Siti. Di Warung Ijo Sego Tewel ini, kalian akan menikmati suasana makan yang unik, langsung di dekat dapur tempat penjualnya memasak. Ini jadi sebuah sensasi tersendiri. Warung Ijo Sego Tewel Bu Siti ini buka mulai sore sampai malam. Seporsi Sego Tewel harganya cuma Rp 5.000 saja.
3. SOTO KEMIRI
Disebut dengan Soto Kemiri karena kebanyakan penjualnya berasal dari Desa Kemiri, Kecamatan Pati. Harganya cukup terjangkau, serta rasanya bisa dibilang jauh lebih nikmat dibanding soto ayam pada umumnya. Kaldu dan bumbu Soto Kemiri lebih terasa. Uniknya, Soto Kemiri menggunakan porsi mangkok kecil. Begitu juga dengan lauk ayamnya yang berukuran kecil dibumbu kuning.
4. MANGUT NDAS
MANYUNG
Gokil, satu kata yang pas untuk makanan khas Pati yang satu ini. Mangut Ndas Manyung atau Mangut Kepala Manyung. Satu porsinya bisa buat makan hingga empat orang. Pedasnya cabe plus merica yang kuat jadi ciri khas kuliner khas dari Kecamatan Juwana ini. Harga seporsi Mangut Kepala Manyung ini memang terbilang cukup mahal. Sekitar Rp 30.000 sampai Rp 40.000 tergantung ukuran kepala ikan manyung.
5. EMPEK-EMPEK PATI
Ada satu lagi makanan khas Pati yyang kudu dan musti dicoba. Tapi penjual makanan ini baru buka pada sore sampai malam hari. Ini adalah Empek-empek milik Pati, jadi nggak hanya Palembang yang punya pempek. Bedanya adalah Empek-empek Ala Pati bahan-bahannya dari bermacam gorengan. Seperti bakwan, tempe, cakwe, lumpia dan lain-lain. Sementara Pempek Palembang bahan utamanya dari ikan. Salah satu yang bikin kangen adalah kuahnya yang ada bumbu kacang, potongan cabe, dan acar.
Sebenarnya masih
banyak lagi makanan khas Pati yang juga berkuah dan tidak kalah lezatnya plus
pedasnya. Namun sepertinya 5 makanan ini saja sudah mampu membuat orang Pati
yang sedang merantau jadi kangen sama kota asalnya. Gimana gak baper jadinya?
Komentar
Posting Komentar