Tau gak sih ??!!! Sejarah Sop Ayam Pak Min Klaten yang Merajalela

Tau gak sih ??!!! Sejarah Sop Ayam Pak Min Klaten yang Sedaaap dan Merajalela



        Hai hallo sahabat blogermakyus, kali ini mimin mau bahas nih sejarah dari Sop Ayam Pak Min, kenapa mimin mengangkat itu? tentunyaaa itu makanan asal dari kelahirn mimin nih, eaaaaa..
Udah merajalela kemana-mana lho, nyesel ngga tau sejarah apalagi ngga nyobain menu-menunya kalo udah sampai diKlaten. yuk simak😂😀

      Berbicara tentang kuliner apa yang paling terkenal di Klaten, sudah pasti banyak yang akan menjawab “Sop Ayam Pak Min Klaten”. Ya, kuliner satu ini memang sudah lekat sebagai salah satu identitas Kabupaten Klaten. Warungnya pun sudah banyak tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, dengan ciri khas warungnya yang menggunakan tenda berwarna hijau dengan membawa nama Klaten sebagai tempat asal sajian berkuah ini.

        Di Jl Mayor Kusmanto No. 23, tepatnya di depan Inspektorat Bawasda Klaten,terletak di warung Sop Ayam Pak Min yang kedua berdiri. Sedangkan yang pertama berlokasi di area Pasar Klaten, karena pasar Klaten mengalami perubahan fisik, memaksa warung sop ayam Pak Min yang pertama tutup, hingga sekarang warung yang terletak di depan Inspektorat Bawasda Klaten masih beroperasi melayani pecinta Sop Ayam Pak Min. Menu favorit pengunjung di Sop Ayam Pak Min di Jalan Mayor Kusmanto, yakni Sop Kepala Ayam.


        Sepeninggalnya Pak Min, resep asli Sop Ayam Pak Min pun diwarisankan kepada keempat anak lelakinya yang sekarang sudah melebarkan bendera Sop Ayam Pak Min ke seluruh penjuru kota di Indonesia. so!!! , Jangan heran jika nantinya anda akan menjumpai Sop Ayam Pak Min Klaten dengan nama masing-masing anaknya, mulai dari Sop Ayam Pak Min (Pak Sipit), Sop Ayam Pak Min (Pak Mul), Sop Ayam Pak Min (Pak Tri ), dan yang terakhir Sop Ayam Pak Min (Pak Ragil). Dan menakjubkannya, semua menggunakan resep yang sama dan laris dipasaran hingga saat ini.

         Sajian Sop Ayam Pak Min dalam semangkuk sop, akan anda jumpai potongan-potongan daging ayam sesuai pilihan yang disiram dengan kuah kaldu coklat bening. Sedapnya bau kaldu dan segarnya aroma lada dan bawang putih seketika tercium ke hidung ketika kuah diaduk dan semakin mantap dirasakan. Sop Ayam Pak Min memang tidak menggunakan wortel atau kentang sebagai pelengkap, hanya ayam dan kuah tapi kenikmatan rasa dalam kesederhanaannya mampu memanjakan lidah orang yang menikmatinya.

       Sop ayam Pak Min memang membebaskan pembeli untuk memilih daging apa yang akan menjadi menu utama santapannya. Mulai dari harga Rp5.000 untuk soto campur hingga yang paling mahal sop ayam dada pechok yang dibandrol Rp17.000. Semua bagian ayam bisa dipesan, sesuai selera. Menurut salah satu karyawannya, mengenai masalah harga di semua tempat hampir sama, tapi tetap ada penyesuaian dengan daerahnya, misal kalau di Jakarta ya pasti sudah beda, untuk di Klaten sendiri harganya antara lima ribu hingga empat belas ribu.
Harga yang dibanderol sudah termasuk sepiring nasi putih hangat yang masih mengepulkan asap tipis. Sajian berkuah ini, akan terasa tambah segar dengan kucuran jeruk nipis dan tambahan sambal bagi penikmat rasa pedas.


      Satu hal yang unik dari Sop Ayam Pak Min di Jl Mayor Kusmanto ini adalah jam operasionalnya, kalau di warung sop ayam Pak Min yang lain buka dari pagi hingga siang, warung satu ini justru buka dari jam 2 siang hingga 10 malam. Dalam sehari, warung yang dikelola oleh putra terakhir dari Pak Min ini bisa menghabiskan hingga satu kwintal ayam kampung, dan delapan bakul nasi putih.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer