TENTANG KOPI JOSS DAN LIK MAN

Berkunjung ke Yogyakarta berasa kurang kalau tak mampir ke jalanan legendaris Jl.Malioboro  apalagi di malam hari. Berjalan di emperan jalan malioboro  dan sekitar stasiun tugu maka akan tersaji angkringan yang manambah hangat suasana.Salah satunya adalah Angkringan Kopi Joss seolah melengkapi sensasi romantisme kota Yogyakarta yang begitu lekat di benak siapapun yang pernah singgah di kota ini.

Seperti namanya, Kata Jos bukan berarti segar, akan tetapi meniru bunyi arang yang membara yang masuk ke dalam air. Yah arang yang mebara berwarna merah dari tungku yang dibakar kemudian dimasukkan ke dalam kopi sehingga menghasilkan bunyi mendesis dan sedikit letupan dari kopi. Selanjutnya kopi dihidangkan kepada anda bersama dengan arangnya.

Tulisan adalah Hak Cipta : http://www.wisataholik.com/2016/01/kuliner-unik-sejarah-kopi-joss-arang-stasiun-tugu.html
Hati-hati dengan Copy Paste, akan berujung pada penghapusan situs oleh DMCA Google.
 Kopi Joss adalah jenis penyajian kopi yang diseduh dengan air panas dan dimasukan bongkahan arang panas yang berwarna merah. Jenis penyajian ini memang unik, namun menghasilkan cita rasa yang khas pada kopi tersebut. Minuman ini disebut Kopi Joss karena saat arang panasnya dimasukan ke dalam kopi panas tersebut akan menimbulkan suara “joss”. Sehingga banyak yang menyebutnya dengan Kopi Joss. Proses pembuatan Kopi Joss ini terbilang sederhana dan sangat unik. Pertama seduh kopi bubuk dan gula dengan air panas. Untuk takaran kopi dan gulanya disesuaikan dengan selera kita, lalu diaduk sampai rata. Setelah itu tambahkan arang panas yang masih berwarna merah kedalam segelas kopinya dan disajikan.

Ternyata, meskipun terkenal sebagai salah satu ciri khas kota Yogyakarta, kopi joss pertama kali diciptakan oleh orang Klaten, yang bernama Lek Man. Pada awalnya, Lek Man ini berdagang di angkringan seperti angkringan kebanyakan. Banyak dari pelanggan angkringan Lek Man adalah para petugas stasiun karena angkringan Lek Man dekat dengan stasiun.
Saat itu banyak dari pelanggan Lek Man meminta dibuatkan Kopi Kothok. Kopi Kothok adalah kopi yang disajikan dengan cara merebus bijih kopi langsung dengan gula. Air rebusan itulah yang disajikan dalam cangkir. Namun ternyata waktu itu, Lek Man tidak bisa meracik Kopi Kothok sehingga kemudian meracik kopi yang dicampur dengan arang yang masih menyala. Saat itulah mulai banyak pelanggan yang meminta dibuatkan kopi arang menyala buatan Lek Man. Para pelanggan menyebut bahwa kopi buatan Lek Man joss. Lama-lama kopi buatan Lek Man yang dicelup arang menyala sampai saat ini disebut Kopi Joss.

Berjalan di emperan di sepanjang jalan Malioboro dan juga stasiun Tugu, anda akan menemukan banyak warung yang menajahkan penganan khas Jogja dan akringan.

Tulisan adalah Hak Cipta : http://www.wisataholik.com/2016/01/kuliner-unik-sejarah-kopi-joss-arang-stasiun-tugu.html
Hati-hati dengan Copy Paste, akan berujung pada penghapusan situs oleh DMCA Google.
erjalan di emperan di sepanjang jalan Malioboro dan juga stasiun Tugu, anda akan menemukan banyak warung yang menajahkan penganan khas Jogja dan akringan.

Tulisan adalah Hak Cipta : http://www.wisataholik.com/2016/01/kuliner-unik-sejarah-kopi-joss-arang-stasiun-tugu.html
Hati-hati dengan Copy Paste, akan berujung pada penghapusan situs oleh DMCA Google
erjalan di emperan di sepanjang jalan Malioboro dan juga stasiun Tugu, anda akan menemukan banyak warung yang menajahkan penganan khas Jogja dan akringan.

Tulisan adalah Hak Cipta : http://www.wisataholik.com/2016/01/kuliner-unik-sejarah-kopi-joss-arang-stasiun-tugu.html
Hati-hati dengan Copy Paste, akan berujung pada penghapusan situs oleh DMCA Google.
Angkringan Kopi Joss seolah melengkapi sensasi romantisme kota Yogyakarta yang begitu lekat di benak siapapun yang pernah singgah di kota ini.

Komentar

Postingan Populer