Kenapa Kebanyakan Orang Nggak
Bosan-Bosan Makan Mi Instan!
Dari yang pakai kaos sampai menggunakan jas. Dari
pegawai sampai bos, semuanya menikmati rasa sebuah makan instan yang disebut
mi. Mi yang dapat dimasak jangka kurang dari 10 menit ini pun menjadi favorit
orang-orang Indonesia.
Gak percaya? Gak mau ngaku? Kamu pasti denial. Dari
Indomie sampai Supermie, semuanya dapat dinikmati. Tergantung selera. Namun,
semua berujung pada sebungkus mi instan yang dengan mudah dimasak. Sebuah
pertanyaan muncul, mengapa kita, orang Indonesia, suka makan mi instan?
Kata instan itu sudah menjadi sebuah daya tarik.
Hal-hal instan telah jadi bagian dari produk yang telah dijual sejak 1972 ini.
Keinstanannya pun membuat orang gak sungkan untuk memasaknya. Kemudian, harga
murah. Dengan harga murah yang mencapai 3.000 rupiah per bungkus, mi instan
jadi sebuah primadona. Harga murah itu jadi sebuah pertimbangan bagi masyarakat
Indonesia sebagai bentuk hemat biaya makan.
Kamu yang anak kos juga pasti menjadikan mi instan
sebagai langkah 'penghematan'. Ketika akhir bulan, uang menipis, mi instan jadi
solusi yang paling logis. Oke, alasannya gak berhenti di situ aja.
Dari mi kuah rasa ayam bawang, soto ayam, soto banjar,
kari ayam sampai pedas. Bukan hanya itu, pesona mi instan lainnya adalah mi
goreng. Ya, meresapnya bumbu dari mi goreng berpadu dengan kecap dan saos cabai
serta gurihnya bawang goreng membuat lidah bergoyang. Sudah terbayang? Eits,
tunggu dulu. mi goreng pun bukan hanya yang original.
Dari rasa ayam kecap, ayam goreng sampai sekarang rasa
kuah yang hadir dalam mi goreng. Kelezatan tidak terduga. Bukan hanya rasa-rasa
lokal, mi instan juga ada cita rasa laksa, bulgogi sampai tom yum.
Tidak heran indomie bukan hanya jadi favorit orang
dalam negeri. Namun, para orang Indonesia di luar negeri. Beberapa supermarket
Asia di Eropa dan Amerika pun menjual beragam rasa mi instan.
·
Mi Instan Dengan Tingkat Levelnya
Mi instan telah menjadi bagian dari masyarakat
Indonesia. Hal itu yang harus kita akui. Dikutip dari Straitstimes.com, tahun
2015, 261 juta masyarakat Indonesia memakan 13,2 miliar bungkus mi instan. Data
tersebut merupakan data dari Asosiasi Mi Instan Sedunia.
Kepala Asosiasi Roti, Biskuit dan Mi (AROBIM), Sribugo
Suratmo mengatakan kalau mi instan telah jadi makanan darurat bagi masyarakat
Indonesia. Sribugo mengatakan kalau mi instan dapat dipadukan dengan berbagai
lauk
Masyarakat Indonesia menambahkan nasi, daging, telur
sampai keju ke dalam mi instannya. Nah, mi instan yang dapat dipadukan dengan
lauk lain membuatnya dibawa ke level berikutnya. Level berikutnya yang dimaksud
adalah jualan mi instan yang tidak sama lagi. Dari warung sampai restoran
khusus menjual mi instan pun hadir.
Kehadiran mereka pun membawa mi instan dengan beragam
tambahan. Martbak mi dari telur yang menyeliputi mi instan.
"Internet" Indomie Telur Kornet, sebuah kombinasi sempurna. Mi dengan
keju yang meleleh di lidah. Sampai pada akhirnya mi instan dengan sosis serta
sayuran.
Nah, keberagaman, kemudahan dan murahnya mi instan
jadi trademark Indonesia. Mi instan pun pantas disandingkan
dengan rendang dan nasi goreng, setuju?
Komentar
Posting Komentar