Indonesian food, So Crunchy



Kabupaten Kendal memiliki 23 kecamatan, masing-masing kecamatan tentunya mempunyai keanekaragaman kuliner. Salah satunya adalah kerupuk goreng pasir dari Kecamatan Kaliwungu atau lebih dikenal dengan istilah kerupuk useg. Istilah tersebut dikenal karena cara menggorengnya tidak menggunakan minyak goreng, melainkan pasir halus dengan di-useg-useg.

Bahan baku kerupuk adalah tepung tapioka, terasi, garam, penyedap rasa, ketumbar, bawang putih, dan pewarna makanan. Proses pembuatan kerupuk cukup mudah, dimulai dari mencampur bahan baku seperti tepung tapioka, garam, terasi, dan penyedap rasa, kemudian bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling. Setelah tercampur rata, adonan siap dibentuk seperti mie menggunakan tenaga manual manusia.

Adonan yang sudah tercetak seperti mie kerupuk mentah kemudian direbus selama 15 menit dan dilanjutkan dengan menjemur kerupuk. Waktu penjemuran yakni sekitar 5 hingga 6 jam dengan syarat sinar matahari maksimal. Setelah kering, kerupuk mentah tersebut dicelupkan ke dalam bumbu bawang putih dan ketumbar, lalu dijemur lagi hingga benar-benar kering.

Cara unik menggoreng kerupuk yaitu menggunakan pasir gunung atau pasir kali. Pasir diayak, dan dipilih yang halus, serta dicuci bersih. Perajin kerupuk ada yang menggoreng memakai wajan, dan ada pula yang menggunakan alat berbentuk molen ukuran kecil. Karena digoreng tidak menggunakan minyak melainkan pasir, kerupuk ini disebut lebih sehat dan diklaim bebas kolesterol serta tidak mudah apak karena tidak menggunakan minyak. Harganya pun relatif murah, Rp 7.500/kg untuk kerupuk mie mentah dan Rp 12.000/kg yang sudah digoreng.

Hmmm.. pasti kalian sudah ingin mencicipinya kan hahaha

Komentar

Postingan Populer